Senin, 19 Maret 2012

                           PENGGUNAAN ENERGI ACOUSTIC DIDALAM LAUT

Pada dasarnya, penggunaan energi acoustic yang digunakan dilaut tidak terlepas pada gelombang suara atau bunyi yang merambat pada suatu ruang atau media. Tentu saja apabila di dalam laut media perantara gelombang suara tersebut adalah air. Air juga merupakan perantara bunyi yang sangat kuat, media air dapat menghantarkan bunyi 10 kali lebih baik dibandingkan dengan media udara.
Berikut ini merupakan beberapa alat yang menghasilkan energi acoustic didalam laut beserta kegunaannya, antara lain :

1. SONAR
     Sonar (Sound Navigation and Ranging) merupakan suatu sistem yang secara teknis memancarkan gelombang suara bawah air yang kemudian dipantulkan kembali untuk mendeteksi dan menetapkan koordinat suatu obyek di bawah permukaan laut serta digunakan untuk mengukur jarak kedalaman perairan yang dideteksi. Tingkat keakurasian sonar dapat dipengaruhi oleh tingkat salinitas perairan, salinitas dan suhu dapat mengakibatkan perubahan pada kerapatan air sehingga dapat mempercepat atau memperlambat sinyal yang dipantulkan dan diterima oleh sonar


                                             http://www.findmysoft.com/thumb/62193.gif

      Pada mulanya cikal bakal dari sonar ini ditemukan oleh Daniel Colleden yang menggunakan lonceng bawah air untuk dapat menghitung kecepatan suara di bawah air pada tahun 1822 di Danau Geneva, Swiss. Pada saat ini, sonar dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau suatu perairan, untuk mengidentifikasi jenis lapisan sedimentasi dasar laut, digunakan juga untuk pemetaan pada dasar laut, dapat digunakan juga untuk mendeteksi adanya kapal selam dan ranjau yang ada di laut, untuk menganalisa perubahan lingkungan di dasar laut, digunakan juga untuk mendeteksi adanya kumpulan ikan dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi di laut.
      Pada pengoprasiannya, sonar biasanya dilepaskan oleh suatu kapal ke dalam air dan akan terjadi pemantulan gelombang suara yang akan memberikan efek gema dan memantulkannya pada sistem penerima gelombang pada sonar. Dari hasil pemantulan tersebutlah nantinya akan menghitung secara otomatis pada sistem penerima yang akan menentukan jarak suatu obyek dari lokasi kapal dan juga data atau informasi yang lain yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penggunaan sonar. Dan sebuah sonar itu sendiri terdiri dari sebuah pemancar, transducer, receiver, dan layar monitor.
http://www.personal.psu.edu/rzb5033/sonars.gif

2. ECHOSOUNDER
        Echosounder merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui kedalaman laut, sebagai alat pengukur jarak dengan menggunakan ultra sonic. Tetapi pada dasarnya alat ini sama seperti sonar karena data yang diterima oleh alat ini merupakan hasil dari pemancaran gelombang bunyi yang kemudian memantul dan diterima oleh penerima sinyal dari alat tersebut. Prinsip kerja daripada alat ini yaitu pada transmiter echosounder, energi listrik diubah menjadi gelombang suara dengan transduser. Lalu suara yang dihasilkan dipancarkan kedalam laut dengan frekuensi tertentu. Media air mempunyai kecepatan rambat v = 1500 m/s. Kemudian saat gelombang suara ini mengenai suatu obyek maka gelombang tersebut akan dipantulkan dan diterima oleh receiver dari echosounder ini. Ada dua jenis echosounder yang digunakan antara lain :
a. Single-Beam Echosounder
    Jenis echosounder ini adalah suatu alat yang biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman laut atau suatu perairan dengan menggunakan pancaran tunggal sebagai pemancar dan penerima sinyal dari geombang bunyi. Single- beam ini memiliki susunan yang terdiri dari transciever yang terpasang pada lambung kapal atau terpasang pada sisi bantalan kapal. Transciever ini kemudian mengirimkan suatu sinyal acoustic dengan frekuensi tinggi yang secara langsung melepaskan gelombang suara dibawah kolom air pada kapal. Single-Beam ini termasuk alat yang mudah digunakan akan tetapi informasi yang didapatkan hanya area yang dilewati oleh kapal saja.
http://cdn-u.kaskus.us/39/xj5kda6w.jpg

b. Multi-Beam Echosounder
Jenis echosounder ini dapat menentukan kedalaman suatu perairan dengan luas area yang lebih besar lagi dibandingkan denga single-beam. Alat ini secara umum memancarkan pulsa atau gelombang bunyi langsung ke arah dasar laut lalu akan dipantulkan kembali. Beberapa pancaran dari bunyi secara elektronis terbentuk menggunakan teknik pemrosesan dari gelombang bunyi yang nantinya dapat diketahui sudut beamnya. Multi-Beam Echosounder dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi ( 0,1 m akurasi vertikal dan kurang dari 1 m akurasi horisontalnya).
http://www.teara.govt.nz/files/p5965niwa.jpg
http://www.imr.no/images/bildearkiv/2010/02/ms70_hi_2_.jpg_1/en?size=large

3. FISH FINDER
Fishfinder adalah alat yang digunakan untuk mencari ikan di bawah air dengan mendeteksi pulsa yang terpantul dari energi suara, seperti pada SONAR. Pada sebuah fishfinder modern menunjukkan pengukuran suara yang dipantulkan pada tampilan grafis, yang memungkinkan operator untuk menginterpretasikan informasi untuk mencari sekolah ikan, kotoran bawah air, dan bagian bawah badan air. Instrumen Fishfinder yang digunakan baik oleh olahraga dan nelayan komersial. Alat elektronik modern sangat memungkinkan bagi integrasi tingkat tinggi antara sistem fishfinder, radar kelautan, kompas dan navigasi sistem GPS.

http://w24.indonetwork.co.id/pdimage/29/1180629_koden-fishfinder-cvs118.gif









Materi selanjutnya silakan kunjungi link dibawah ini :
http://blogs.unpad.ac.id/rpermana/












Referensi
1. http://rifkymedia.wordpress.com/2010/01/23/bagaimana-sonar-berkerja/
2. http://perpustakaandinaskelautandanperikanan.blogspot.com/2011/12/akustik-kelautan.html
3. http://mariez.blog.uns.ac.id/2009/09/30/echosounder-sebuah-teknologi-pencari-ikan-2/
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Fishfinder